DRIVING PASSION - Dimulai pada tahun 1999, Suzuki memperkenalkan mobil barunya yang diberi nama Suzuki Karimun. Generasi pertama dari Karimun diproduksi mulai tahun 1999 hingga 2006. Suzuki memberikan 2 opsi pilihat tipe pada Karimun generasi pertama ini yaitu tipe DX & GX. Setelah sukses dengan Karimun 'kotak'nya, Suzuki melakukan penyegaran di seluruh bagian eksterior sampai interior pada tahun 2007. Karimun generasi kedua ini diperkenalkan dengan nama Suzuki Karimun Estilo. Suzuki Karimun Estilo mengalami banyak sekali perubahan, perubahan yang paling mencolok adalah bentuk dasar dari bodinya, yang dulunya mengotak dan pada generasi kedua bodinya membulat. Karimun Estilo ini dipasarkan hingga tahun 2009. Selang 1 tahun, Suzuki kembali menghidupkan satu-satunya city car miliknya. Pada tahun 2010 Suzuki melakukan ubahan ringan (facelift) pada beberapa eksterior dari pendahulunya. Suzuki memperkenalkan dengan nama Suzuki Estilo. Rupanya Suzuki menanggalkan nama Karimun pada city car produksi 2010 - 2012 ini. Setelah sekian lama Suzuki melakukan beberapa ubahan pada produk city car ini dan penjualannya kurang memuaskan, pada tahun 2013 Suzuki tertarik untuk memproduksi mobil dengan ketentuan regulasi pemerintah yang bernama LCGC (Low Cost Green Car) dengan produknya yang bernama Suzuki Karimun Wagon R. Namun karena Karimun Wagon R telah kami review, pada review kali ini kami akan mereview Suzuki Estilo 2011.
EKSTERIOR SUZUKI ESTILO 2011
Yuuk langsung saja, apa yang terpikir dalam benak Anda ketika melihat mobil ini?? Lucu, Unik, Feminim... Yaa, kebetulan mobil yang kami review ini sudah mendapat sentuhan cutting sticker idola dari pemiliknya. Jadi ya abaikan saja, karena makhluk itu hanya menempel pada unit test kami ini. Suzuki Estilo 2011 ini memiliki panjang 3.495mm, lebar 1.475mm, tinggi 1.610mm dan memiliki wheelbase sepanjang 2.360mm.
Pada eksterior bagian depan, Suzuki Estilo facelift ini mengalami perubahan bentuk yang mencolok daripada Suzuki Karimun Estilo sebelumnya. Perubahan yang paling terlihat adalah desain dan peletakan grill, pada generasi sebelumnya grill tidak sejajar dengan head lamp, tapi grill berada di bawah head lamp. Head lamp yang digunakan juga lebih kecil dari pada generasi ini yang memiliki head lamp lebih besar.
Berikut adalah foto Suzuki Karimun Estilo 2007-2009
Untuk fog lamp, memang Suzuki tidak memberikan dari pabrikan. Namun, pemilik bisa menambahkan sendiri fog lamp dengan produk after market, karena Suzuki telah memberikan tempat fog lamp pada bumper depan yang masih tertutup covernya. Wajah dari Karimun Estilo facelift lebih berkarakter serta memiliki aura yang modern dari pada pendahulunya, karena head lamp terkesan menyatu dengan grill. Dikarenakan grill atas diletakan agak naik sehingga sejajar dengan head lamp, maka grill bawah dapat didesain lebih lebar karena banyak ruang yang tersedia.
Pada eksterior belakang Suzuki Estilo facelift, tidak ada perubahan bentuk bodi yang mencolok. Menurut pengamatan kami, perbedaannya hanyalah pada emblem yang menempel. Apabila pada generasi sebelumnya banyak emblem yang menempel mulai dari logo Suzuki, tulisan Karimun Estilo hingga tipenya misalnya VXi yang ditempatkan pada sisi kanan bawah dari pintu bagasi. Untuk Suzuki Estilo facelift ini hanyalah emblem Suzuki dan emblem tulisan Estilo yang berada di sisi kanan bawah pintu bagasi. Suzuki Estilo facelift hanya ada dalam 1 varian sehingga tidak ada penamaan tipe-tipenya.
Pada bagian samping, yang berbeda dengan generasi sebelumnya adalah spion Suzuki Estilo facelift ini sudah sewarna dengan bodi, desain velg dengan 8 spoke,serta handle pintu juga sewarna dengan bodi. Pada generasi sebelumnya spion dan handle pintu hanya berwarna hitam yang terkesan murah, desain velg juga kurang atraktif dan terlalu sederhana bila dibandingkan dengan versi facelift ini.
Kaki-kaki dari Suzuki Estilo facelift menggunakan ban Dunlop SP10 dengan ukuran yang tergolong kecil yaitu 155/65-R13. Ini tidak menjadi masalah lantaran mobil ini juga bukan peruntukannya untuk berjalan dengan kecepatan tinggi dan manuver ekstrim.Meskipun menggunakan ukuran roda yang begitu kecil, Estilo memiliki ground clearance 165mm.
INTERIOR SUZUKI ESTILO 2011
Interior dari Estilo ini menyugukan dashboard dengan sentuhan two tone berwarna coklat muda dan coklat tua. Ini memberikan kesan elegan dan dinamis.
Kemudi juga mendapat finishing yang segar, karena hadirnya aksen silver. Kemudi juga mengadopsi warna yang sama dengan dashboard.
Display di belakang kemudi menampilkan informasi yang lengkap. Dari kiri dimulai dengan indikator putaran mesin dengan satuan RPM. Di tengah-tengah display ini adalah speedometer dengan satuan km/h, di dalam area speedometer juga terdapat beberapa lampu indikator yang menyala semua ketika kunci kontak diputar. Yang paling kanan terdapat layar digital yang menampilkan sisa bahan bakar dalam tangki dan odometer.
Pengaturan tambahan untuk pengemudi adalah di dekat lubang kunci kontak, di situ Anda dapat mengatur cermin spion melalui tombol electric mirror dan mengatur ketinggian sorotan head lamp yang Anda inginkan.
Panel bagian tengah dari dash board menggunakan panel berwarna silver yang terbuat dari plastik keras. Di sini dapat dijumpai head unit, ventilasi AC untuk penumpang belakang, tombol lampu hazard dan paling bawah adalah panel pengatur AC.
Head unit pabrikan menggunakan head unit single din bermerek JVC yang dapat memutar music yang bersumber dari compact disc (CD), radio FM, dan AUX via jack 3,5. Pemilik bisa juga mengganti head unit double din misalnya yang menggunakan monitor LCD touch screen untuk menambah fitur GPS dan parking camera, karena Suzuki telah menyediakan tempat untuk HU double din.
Wajar saja apabila mobil ini memiliki pengaturan AC yang super lengkap, karena mobil ini tidak dibuat di Indonesia. Mobil ini adalah mobil CBU (Completely Built-Up) dari India. Pengaturan AC yang dapat Anda nikmati adalah mulai arah hembusan AC kepala dan kaki, besarnya hembusan AC hingga 4 speed, tinggi rendahnya suhu AC hingga defogger untuk menghindari embun di kaca belakang.
Untuk memanjakan penumpang depan, Suzuki menhadirkan sebuah cup holder yang dapat diringkas apabila tidak digunakan.
Laci dengan kapasitas yang besar untuk menyimpan dokumen misalnya buku service berkala atau lainya.
Karena Suzuki Estilo 2011 ini memiliki dimensi yang kecil wajar saja apabila jarak antar kursi depan tergolong dekat.
Interior tampak dari belakang.
Interior tampak dari depan.
Bagi penumpang belakang Suzuki Estilo 2011, penumpang diberikan ruangan yang sangat lega. Baik itu ruang kepala maupun ruang kaki. Untuk penumpang belakang, Suzuki juga memberikan seat belt untuk keamanan.
Lagi-lagi abaikan cutting stickernya yaa...
Bagasi yang diberikan Estilo ini cukup lega untuk ukuran sebuah compact city car, apabila Anda membutuhkan ruang bagasi lebih luas lagi, Anda dapat menarik ke atas kedua tuas yang berada di sandaran kursi belakang secara bersamaan. Maka sandaran akan rebah ke depan dan bisa rata dengan bagasi.
Untuk roda cadangan Estilo ini, Suzuki memberikan roda cadangan dengan velg alloy dan ukuran yang sama seperti yang dipakai. Tidak seperti kebanyakan mobil CKD yang biasanya menggunakan roda cadangan dengan velg besi dan berukuran lebih kecil.
MESIN SUZUKI ESTILO 2011
Mesin yang digunakan Suzuki Estilo facelift ini menggunakan jenis masin 'K Engine' hasil rancangan Maruti Suzuki India. Mesin ini memiliki kode mesin K10B dengan kapasitas 998cc dan hanya memiliki 3 silinder DOHC. Material dari mesin ini adalah aluminium yang lebih ringan dan memberikan tenaga dan torsi lebih besar dari mesin sebelumnya.
Okey, kesimpulan dari review kali ini adalah, Suzuki Estilo facelift 2011 sekarang ini (Maret 2015) banyak yang menjual dengan kisaran harga Rp 85.000.000 sampai Rp 95.000.000 bahkan ada yang menjual hingga Rp 100.000.000 tergantung kondisi mobilnya. Jadi bagi siapa yang mencari mobil berfitur wah yang berdimensi kecil sehingga cocok di jalanan kota besar dan memiliki budget kurang dari 100 juta, Estilo bisa dijadikan pilihan. Estilo juga memiliki segudang fitur yang tidak dimiliki mobil-mobil CKD apalagi mobil LCGC.
Terima Kasih
Thursday, 5 March 2015
Wednesday, 4 March 2015
Review Datsun Go Panca 2015
DRIVING PASSION - Pada review sebelumnya kami telah mereview salah satu mobil LCGC buatan Suzuki. Nah, kali ini kami mendapat pinjaman unit test dari teman kuliah dari salah satu tester. Unit test ini adalah Datsun Go Panca, tidak ada penambahan + dibelakang nama Go karena mobil ini adalah versi 5 seater dari Datsun Go+ versi 7 seater. Datsun Go Panca ini memang lebih pantas disandingkan dengan pesain LCGC lainya misalnya Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R karena mereka semuanya memiliki 2 baris kursi.
EKSTERIOR DATSUN GO PANCA
Dari segi eksteriornya Go Panca ini terlihat lebih sporty dari pada versi Go+nya, ini karena telah hadirnya body kit depan, samping hingga kebelakang. Oh ya, kebetulan unit test yang kami dapat kaki-kakinya sudah mendapat ubahan dari sang pemilik. Wajar saja, beberapa pemilik dari mobil ini mengganti roda dengan produk after market, mungkin karena geli akan roda bawaan dari Datsun Go ini yang memiliki ukuran yang tergolong kecil. Velg standar dari Datsun Go ini berukuran 13 inch yang masih menggunakan velg besi yang ditutup cover. Kaki-kaki ini rasanya tidak seimbang antara besarnya ruang sepakbor milik Go Panca ini, jadi apabila masih menggunakan roda bawaan akan terlihat kekecilan. Datsun Go Panca memiliki panjang 3.785 mm, lebar 1.635 mm, tinggi 1.485 mm, dan memiliki jarak roda 2.450 mm.
Unit test drive yang kami review ini adalah Datsun Go Panca bertipe T Active. T Active merupakan tipe Datsun Go panca yang terlengkap dengan harga Rp 102.950.000 menurut website resmi milik Datsun. Perbedaan yang terdapat pada tipe T Active dibandingkan dengan tipe di bawahnya yaitu tipe T Option adalah mendapat tambahan Aero Kit dan Body Side Moulding di eksteriornya.
INTERIOR DATSUN GO PANCA
Setelah dari eksterior lanjut interior dari Datsun Go Panca, sebelum masuk kedalam kabin kami menggunakan remote alarm untuk membuka central lock mobil ini. Ketika tombol ditekan, terdengar suara klakson yang berbunyi 2 kali. Kunci sudah terbuka, lanjut menarik handle pintu. Handle pintu yang dimiliki Datsun Go Panca memiliki bentuk ungkit seperti pesaingnya. Ketika masuk kedalam kabin Go Panca ini, kami disuguhkan dengan desain dashboard yang futuristik dengan tuas transmisi yang menempel pada dashboard. Tuas hand brake juga terdapat di dashboard, aplikasi seperti ini tidak terjadi masalah dalam kinerjanya namun terasa terlalu vintage.
Yang kami rasakan ketika duduk di seat milik Datsun Go Panca ini kami merasa tempat duduknya terlalu rendah, sehingga ketika kami memegan setir dan memandang dashboard terasa agak tinggi. Namun hal ini tidak mengganggu visibilitas ke depan. Kursi dari mobil ini memiliki desain Low-fatigue Seat, yang mana akan membuat Anda merasa nyaman, dengan mengadaptasi terhadap lekuk alami tulang belakang saat duduk, kursi akan menopang panggul dan dada yang akan mengurangi tekanan pada punggung Anda. Namun sayangnya kursi pengemudi dan sebelahnya belum memiliki head rest yang bisa diatur ketinggianya.
Ditengah-tengah dashboard terdapat tombol hazard yang berada di antara ventilasi AC, di bawahnya terdapat head unit single din dari JVC. Dibawahnya lagi terdapat knop pengatur AC yang bentuknya sederhana namun fungsional. Pada panel pengaturan AC terdapat 2 knop pemutar, yaitu untuk mengatur besarnya hembusan yang dapat diatur hingga 4 speed dan knop untuk mengatur dinginnya suhu hembusan AC. Walaupun tadinya mobil diparkir di tempat yang terkena matahari langsung, ketika AC diaktifkan langsung mampu menurunkan suhu kabin dengan cepat.
Mengamati lebih detail di interior Datsun Go Panca, untuk membuka kaca jendela depan Datsun memberikan fitur power electric window. Namun pada baris belakang, tombol power window digantikan dengan engkolan, hal ini mungkin untuk menekan biaya produksi dan tidak menjadi masalah.
Menengok ke belakang Datsun Go Panca, karena penasaran dengan seberapa luas bagasi dari Go Panca ini. Kami sempat merasa bingung akan membuka pintu bagasi, karena di sana tidak nampak adanya handle maupun lubang kunci, rupanya Datsun meletakan tuas untuk membuka pintu bagasi berdekatan dengan tuas pembuka tutup tangki bahan bakar yang ditempatkan di samping kanan bawah dari kursi pengemudi.
MESIN DATSUN GO PANCA
Mesin yang digunakan Datsun Go Panca ini sama persis dengan yang digunakan oleh Go+. Mesin dengan kapasitas 1.200cc 3 silinder yang digabungkan dengan transmisi manual dapat menghembuskan tenaga hingga 68 Horse Power. Ketika kami memutar kunci dan terdengar dinamo starter menyalakan mesin, sesaat itu mesin pun menyala dengan halus. Banyak yang berkata bahwa mobil 3 silinder akan terasa getaran mesinya hingga ke dalam kabin, namun ketika kami mencobanya, getaran itu tidak separah yang awalnya kami bayangkan. Getaran terasa minim seperti mobil 4 silinder, walaupun masih terdapat sedikit getaran. Ketika kami mencoba menekan pedal gas, kami mendengar suara raungan kecil yang cukup enak. Suaranya tidak melengking sehingga walaupun suara mesin masuk kedalam kabin, itu suara yang nyaman untuk dinikmati.
Pada meter cluster hanya didominasi oleh speedometer yang berada di tengah dengan ukuran yang besar. Penempatan indikator putaran mesin dimasukan dalam layar digital, hal ini unik karena masih jarang aplikasi seperti ini. Di layar digital tersebut juga terdapat beberapa informasi penting lainya misalnya jumlah bahan bakar dan odometer serta tripmeter. Pada speedometer juga terdapat tanda sebagai penunjuk perpindahan transmisi untuk memperoleh hasil yang efisien bahan bakar. Sehingga pengemudi dapat menaikan transmisi dengan putaran mesin yang tidak terlalu tinggi.
Ketika kami menjalankan Go Panca ini, sungguh tidak seperti yang kami bayangkan. Sangat tidak diduga bahwa mesin Datsun Go Panca ini sangat responsif dan bertenaga sejak putaran bawah. Ketika kami melakukan akselerasi, angka 80Km/jam dapat sangat mudah dicapai dengan waktu yang singkat oleh Go Panca ini. Namun menjadi hal yang wajar apabila mobil dengan bobot yang ringan apalagi di kelas LCGC akan terasa limbung ketika bermanuver. Tapi memang bukan kegunaannya mobil ini digunakan untuk kecepatan tinggi apalagi untuk manuver ekstrim. Mobil ini sangat cocok dibawa oleh mereka yang beraktivitas di kota-kota besar yang tingkat kepadatan lalu lintasnya tinggi. Mobil ini memiliki dimensi yang kecil namun dengan kabin yang lega sehingga mobil ini dengan mudah parkir di tempat-tempat yang sempit karena ditunjang dengan power steering elektris yang sangat ringan.
Okey sekian dulu review kali ini, nantikan review-review berikutnya yang tidak kalah menarik...
Terima Kasih
EKSTERIOR DATSUN GO PANCA
Dari segi eksteriornya Go Panca ini terlihat lebih sporty dari pada versi Go+nya, ini karena telah hadirnya body kit depan, samping hingga kebelakang. Oh ya, kebetulan unit test yang kami dapat kaki-kakinya sudah mendapat ubahan dari sang pemilik. Wajar saja, beberapa pemilik dari mobil ini mengganti roda dengan produk after market, mungkin karena geli akan roda bawaan dari Datsun Go ini yang memiliki ukuran yang tergolong kecil. Velg standar dari Datsun Go ini berukuran 13 inch yang masih menggunakan velg besi yang ditutup cover. Kaki-kaki ini rasanya tidak seimbang antara besarnya ruang sepakbor milik Go Panca ini, jadi apabila masih menggunakan roda bawaan akan terlihat kekecilan. Datsun Go Panca memiliki panjang 3.785 mm, lebar 1.635 mm, tinggi 1.485 mm, dan memiliki jarak roda 2.450 mm.
Unit test drive yang kami review ini adalah Datsun Go Panca bertipe T Active. T Active merupakan tipe Datsun Go panca yang terlengkap dengan harga Rp 102.950.000 menurut website resmi milik Datsun. Perbedaan yang terdapat pada tipe T Active dibandingkan dengan tipe di bawahnya yaitu tipe T Option adalah mendapat tambahan Aero Kit dan Body Side Moulding di eksteriornya.
INTERIOR DATSUN GO PANCA
Yang kami rasakan ketika duduk di seat milik Datsun Go Panca ini kami merasa tempat duduknya terlalu rendah, sehingga ketika kami memegan setir dan memandang dashboard terasa agak tinggi. Namun hal ini tidak mengganggu visibilitas ke depan. Kursi dari mobil ini memiliki desain Low-fatigue Seat, yang mana akan membuat Anda merasa nyaman, dengan mengadaptasi terhadap lekuk alami tulang belakang saat duduk, kursi akan menopang panggul dan dada yang akan mengurangi tekanan pada punggung Anda. Namun sayangnya kursi pengemudi dan sebelahnya belum memiliki head rest yang bisa diatur ketinggianya.
Ditengah-tengah dashboard terdapat tombol hazard yang berada di antara ventilasi AC, di bawahnya terdapat head unit single din dari JVC. Dibawahnya lagi terdapat knop pengatur AC yang bentuknya sederhana namun fungsional. Pada panel pengaturan AC terdapat 2 knop pemutar, yaitu untuk mengatur besarnya hembusan yang dapat diatur hingga 4 speed dan knop untuk mengatur dinginnya suhu hembusan AC. Walaupun tadinya mobil diparkir di tempat yang terkena matahari langsung, ketika AC diaktifkan langsung mampu menurunkan suhu kabin dengan cepat.
Mengamati lebih detail di interior Datsun Go Panca, untuk membuka kaca jendela depan Datsun memberikan fitur power electric window. Namun pada baris belakang, tombol power window digantikan dengan engkolan, hal ini mungkin untuk menekan biaya produksi dan tidak menjadi masalah.
Menengok ke belakang Datsun Go Panca, karena penasaran dengan seberapa luas bagasi dari Go Panca ini. Kami sempat merasa bingung akan membuka pintu bagasi, karena di sana tidak nampak adanya handle maupun lubang kunci, rupanya Datsun meletakan tuas untuk membuka pintu bagasi berdekatan dengan tuas pembuka tutup tangki bahan bakar yang ditempatkan di samping kanan bawah dari kursi pengemudi.
MESIN DATSUN GO PANCA
Mesin yang digunakan Datsun Go Panca ini sama persis dengan yang digunakan oleh Go+. Mesin dengan kapasitas 1.200cc 3 silinder yang digabungkan dengan transmisi manual dapat menghembuskan tenaga hingga 68 Horse Power. Ketika kami memutar kunci dan terdengar dinamo starter menyalakan mesin, sesaat itu mesin pun menyala dengan halus. Banyak yang berkata bahwa mobil 3 silinder akan terasa getaran mesinya hingga ke dalam kabin, namun ketika kami mencobanya, getaran itu tidak separah yang awalnya kami bayangkan. Getaran terasa minim seperti mobil 4 silinder, walaupun masih terdapat sedikit getaran. Ketika kami mencoba menekan pedal gas, kami mendengar suara raungan kecil yang cukup enak. Suaranya tidak melengking sehingga walaupun suara mesin masuk kedalam kabin, itu suara yang nyaman untuk dinikmati.
Pada meter cluster hanya didominasi oleh speedometer yang berada di tengah dengan ukuran yang besar. Penempatan indikator putaran mesin dimasukan dalam layar digital, hal ini unik karena masih jarang aplikasi seperti ini. Di layar digital tersebut juga terdapat beberapa informasi penting lainya misalnya jumlah bahan bakar dan odometer serta tripmeter. Pada speedometer juga terdapat tanda sebagai penunjuk perpindahan transmisi untuk memperoleh hasil yang efisien bahan bakar. Sehingga pengemudi dapat menaikan transmisi dengan putaran mesin yang tidak terlalu tinggi.
Ketika kami menjalankan Go Panca ini, sungguh tidak seperti yang kami bayangkan. Sangat tidak diduga bahwa mesin Datsun Go Panca ini sangat responsif dan bertenaga sejak putaran bawah. Ketika kami melakukan akselerasi, angka 80Km/jam dapat sangat mudah dicapai dengan waktu yang singkat oleh Go Panca ini. Namun menjadi hal yang wajar apabila mobil dengan bobot yang ringan apalagi di kelas LCGC akan terasa limbung ketika bermanuver. Tapi memang bukan kegunaannya mobil ini digunakan untuk kecepatan tinggi apalagi untuk manuver ekstrim. Mobil ini sangat cocok dibawa oleh mereka yang beraktivitas di kota-kota besar yang tingkat kepadatan lalu lintasnya tinggi. Mobil ini memiliki dimensi yang kecil namun dengan kabin yang lega sehingga mobil ini dengan mudah parkir di tempat-tempat yang sempit karena ditunjang dengan power steering elektris yang sangat ringan.
Okey sekian dulu review kali ini, nantikan review-review berikutnya yang tidak kalah menarik...
Terima Kasih
Subscribe to:
Posts (Atom)